Jumat, 10 Juli 2009

Mata merah

Mata menjadi salah satu panca indra yang vital dan sangat mempengaruhi kualitas hidup. Gangguan terhadap mata, sangat berpengaruh signifikan terhadap kehidupan seseorang. Salah satu kelainan pada mata adalah mata merah. Seringkali terjadi, penanganan pada mata merah orang awam banyak melakukan tindakan yang tidak tepat disebabkan salah persepsi terhadap kelainan tersebut.
Mata merah dapat disebabkan :
- reaksi infeksi konjunctiva
- reaksi alergi konjunctiva
- reaksi iritasi: bisa karena kena debu, air sabun, angin, benda asing, reaksi terhadap benang jahit (pasien post operasi mata)
- glaukoma akut
Biasanya pasien dengan kondisi mata merah karena konjunctivitis akan merasakan: mata ngganjel (foreign body sensation), gatal, mblobok (secret), kabur.
Umumnya konjunctivitis dapat sembuh sendiri, tetapi jika tidak sembuh-sembuh sebaiknya segera diperiksakan, karena dikhawatirkan konjunctivitis yang disebabkan ole bakteri gonokokus yang sangat berbahaya, yang ini harus segera dirawat bahkan merupakan kasus gawat darurat mata. Jika konjunctivitis karena aleri maka dokter akan memberi terapi dengan steroid topikal.

Berbeda halnya jika pasien mengeluh mata merah, nrocos (sering keluar air mata), silau, penglihatan kabur, banyak infiltrat (blobok yang kental) dimata, mata sulit dibuka, maka semua ini merupakan gejala keratitis. Keratitis bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, virus, terkena cairan kimia asam,basa, maupun reaksi imunologi (penyimpangan sistem kekebalan tubuh). Kasus infeksi merupakan kasus yang paling banyak dijumpai dan merupakan komplikasi penyebab kebutaan di Indonesia.
Pada umumnya orang datang ke rumah sakit mata ketika kondisi keratitis sudah meluas (lebih dari 50%), inilah mengapa keratitis banyak menimbulkan kebutaan di Indonesia. Untuk itu masyarakat perlu mengetahui gejala-gejala keratitis yang timbul dari awal sehingga dapat segera mengambil tindakan yang diperlukan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:
- banyak orang tidak memperhatikan faktor resiko
- beberapa infeksi akibat jamur, sampai saat ini relatif sulit obatnya, disamping ada resistensi terhadap obat
- ketaatan terapi pada umumnya sangat berkaitan dengan tingkat pendidikan, sosial ekonomi.

Beberapa faktor resiko yang memudahkan timbulnya keratitis:
- kornea lecet, bisa karena terserempet daun, kemasukan benda asing, terkena sabetan ekor hewan ternak
- pemakaian lensa kontak
- sakit kencing manis (diabetes mellitus)
- usia lanjut
- glaukoma yang menimbulkan oedema cornea
Keratitis dapat menimbulkan komplikasi:
- ulkus (koreng) kornea
- perforasi kornea
- uveitis
- endopthalmitis
- bila sembuh bisa menimbulkan cacat kornea yang akan menghambat tajam penglihatan, dan untuk memulihkan tajam penglihatan diperlukan tindakan cangkok kornea (keratoplasty).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar