Minggu, 06 September 2009

MENCIPTAKAN KEBAHAGIAAN DENGAN PSIKOLOGI POSITIF

Psikologi yang berkembang dewasa ini dapat disebut sebagai psikologi negatif, karena berkutat pada sisi negatif manusia, hanya menawarkan masalah-masalah kejiwaan. Manusia pada dasarnya tidak hanya ingin terbebas dari problem, tetapi juga mendambakan kebahagiaan. Martin Seligman, seorang pakar studi optimisme, memeloporkan revolusi dalam bidang psikologi melalui gerakan psikologi positif yang memberikan pandangan tentang manusia dari sisi lain sangat berlawanan dengan psikologi negatif yang memusatkan perhatian hanya pada penderitaan seseorang dan sifat-sifat buruk manusia. Martin Seligman mengarahkan perhatiannya pada sisi positif manusia, mengembangkan potensi-potensi kekuatan dan kebajikan sehingga membuahkan kebahagiaan yang autentik dan berkelanjutan.

Dikatakan pula bahwa manusia bukan hanya makhluk rakus, homo avarus yang hanya mementingkan diri sendiri, tetapi manusia juga makhluk yang tidak bisa hidup normal tanpa mencintai dan dicintai. Di balik awan kelabu kehiddupan manusia betapapun gelapnya selalu tersisa garis-garis perak. Disinilah peran dan tugas psikologi positif untuk mempertegas garis-garis perak tersebut.

Manusia ingin lebih daripada sekedar memperbaiki kelemahan mereka, namun juga menginginkan kehidupan yang lebih bermakna. Memahami emosi-emosi positif, membangun kekuatan dan kebajikan serta menyediakan tonggak panduan untuk menemukan kehidupan yang lebih baik.

Semoga manfaat!

Sumber Authentic Happiness dari Martin E.P Seligman (pendiri psikologi positif)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar