Senin, 29 Juni 2009

Perang Rokok USA vs Indonesia

Sejak tahun 1970-an, konsumsi rokok di Amerika Serikat menurun drastis karena meningkatnya kesadaran akan kesehatan.

Jumlah perokok yang semula mencapai 46 persen dari penduduk AS pada tahun 1950 turun menjadi 21 persen tahun 2004. Penurunan jumlah perokok itu juga diikuti jumlah penderita kanker paru sejak tahun 1960.

Penurunan konsumsi rokok itu meresahkan industri rokok. Maka, sejak 1975 mereka membuka pasar luar negeri, terutama negara-negara yang belum sadar akan bahaya rokok bagi kesehatan. Ekspor Philip Morris, RJ Reynolds, dan Brown Williamson meningkat tiga kali lipat tahun 1994 dibandingkan tahun 1975, dari 50 miliar dollar AS menjadi 220 miliar dollar AS.

Upaya mereka itu mendapat dukungan Pemerintah AS yang melakukan negosiasi dengan negara lain berdasarkan perjanjian GATT. Di antara empat negara Asia yang dibujuk untuk mengimpor rokok AS, hanya Thailand yang berani menolak atas alasan melindungi kesehatan rakyat yang sah menurut GATT.

Indonesia menyerah tanpa syarat kepada tekanan AS dan membuka pintu seluas-luasnya industri rokok AS ke Indonesia. Mereka bebas mengiklankan rokok tanpa ada batasan meski di negaranya banyak dibatasi.

UU baru

Pembatasan pemasaran rokok di AS sudah banyak dilakukan oleh negara-negara bagian. Tetapi, sebegitu jauh belum ada undang-undang federal yang dapat digunakan untuk membatasi konsumsi rokok secara menyeluruh. Beberapa waktu lalu, Presiden Obama menandatangani UU berjudul Family Smoking Protection and Tobacco Control Act. Dalam pidatonya, Obama mengatakan, ”Setelah berpuluh tahun kita berjuang untuk melindungi anak-anak kita dari dampak rokok, akhirnya kini kita menang. Telah lama kita mengetahui bahwa rokok adalah adiktif, berbahaya, dan mematikan. Setiap tahun, orang Amerika membayar 100 miliar dollar tambahan untuk membiayai penyakit akibat tembakau. Tiap hari sekitar 1.000 remaja menjadi pencandu rokok. Undang-undang ini akan menyelamatkan jiwa rakyat Amerika.”

Dengan UU itu kini FDA berwenang mengatur peredaran produk tembakau di Amerika Serikat. Ada beberapa langkah yang diamanatkan UU itu, yaitu pertama, dalam tiga bulan setelah UU ini berlaku, FDA akan mengharuskan industri rokok menyerahkan daftar isi kandungan rokok secara lengkap kepada Pusat Pengendalian Produk Tembakau yang akan dibentuk. Kelak semua rokok yang dijual di AS harus mencantumkan semua zat kimia yang terkandung di dalam sebatang rokok.

Kedua, juga dalam waktu tiga bulan, FDA akan mengeluarkan larangan produk tembakau diberi tambahan rasa.

Ketiga, dalam waktu satu tahun, FDA akan melarang pemasaran dan penjualan rokok kepada anak-anak, melarang penggunaan kata light, mild, dan low tar pada rokok serta memperbesar peringatan kesehatan pada kemasan rokok dari 30 persen menjadi 50 persen.

Mengenai istilah mild, light, dan low tar, sebelumnya telah keluar keputusan pengadilan tinggi Washington DC yang menyatakan, pabrik rokok telah melakukan pembohongan publik dengan kata-kata itu.

Kretek

Dikabarkan, dalam zat yang akan dilarang dicampurkan ke rokok adalah cengkeh. Keputusan ini akan memukul ekspor kretek dari Indonesia ke AS yang kini bernilai sekitar 100 juta dollar AS per tahun. Khawatir bahwa UU AS yang baru itu akan merugikan Indonesia, Dubes Indonesia di AS Sudjadnan Parnohadiningrat mengirim surat keberatan dan mengancam akan membawa masalah ini ke WTO.

Sebaliknya, pihak AS membantah bahwa ketentuan pelarangan cengkeh dalam rokok itu bertentangan dengan WTO karena tujuan peraturan itu bukan untuk melindungi industri rokok dalam negeri, tetapi untuk melindungi kesehatan rakyat. Untuk itu AS mempunyai bukti berupa hasil penelitian Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) yang menunjukkan, cengkeh dalam rokok membuat lebih banyak lagi nikotin, karbon monoksida, dan tar yang masuk paru-paru dibandingkan rokok biasa. Alasan itu dapat menyanggah tuduhan Indonesia bahwa AS telah melakukan diskriminasi yang melanggar WTO, kata Claude Barfield dari American Enterprise Institute.

Jika WTO meluluskan alasan itu, sekali lagi Indonesia kalah dalam perang rokok melawan AS. Thailand berhasil menggunakan alasan melindungi kesehatan rakyatnya dalam menolak tekanan AS. Kini AS menggunakan dalih yang sama dalam melawan tekanan Pemerintah RI.

Sebaliknya, selama ini Pemerintah Indonesia lebih memilih melindungi industri rokok daripada kesehatan rakyat. Pemerintah, antara lain, menolak menandatangani FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) dari WHO dan menolak membuat undang-undang pengendalian dampak tembakau. Semua itu demi melindungi industri rokok. Jika negara lain, termasuk AS, memilih melindungi kesehatan rakyat dari dampak rokok, Pemerintah Indonesia memilih tidak peduli terhadap hal itu.

Kini masalah diperparah dengan diakuisisinya 85 persen kepemilikan Bentoel oleh BAT (British American Tobacco). Mungkin kita mengira hal itu akan membuka peluang kerja lebih besar bagi buruh Indonesia. Suatu hal yang belum tentu jika ada mekanisasi pembuatan rokok. Yang pasti BAT akan meneruskan produksi kretek sebagai andalan Bentoel selama ini dan pemasarannya pasti dipusatkan di dalam negeri karena ekspor kretek akan kian sulit. Dengan kata lain, dengan PM dan BAT menguasai saham terbesar industri rokok di Indonesia, berarti sebagian besar keuntungan akan dibawa ke luar negeri. Yang ditinggalkan di Indonesia hanya penyakit akibat rokok. Jika itu terjadi, Indonesia tiga kali kalah dalam perang rokok ini.

Kartono Mohamad Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia

Minggu, 28 Juni 2009

MENGELOLA BAHASA TUBUH

Bahasa tubuh menghubungkan pikiran-pikiran kita dengan hasil-hasil yang kita peroleh. Bagaimana cara kita duduk ketika sedang sedih maupun senang. Ketika sangat terkesan dengan seseorang yang berbicara dengan kita.

Bahasa tubuh tidak bisa menyembunyikan rahasia apa yang kita rasakan dan seringkali apa yang kita pikirkan.

Mau mencoba eksperimen ini?

Bungkukkan dada, lihatlah ke lantai dan katakan dengan suara pelan dan sedih: ”Saya begitu gembira, ini hari terbaik dalam hidup saya”.
Apa yang kita rasakan?

Sekarang tegakkan dan luruskan badan, kepala menengadah perut kedalam, dada membusung dan lihat kedepan dan katakan dengan suara keras, jelas dan percaya diri: ”Saya begitu sedih, saya benci dengan apa yang saya kerjakan dan saya benci berada disini!”
Apa yang kita rasakan?

Sebagian besar perasaan dan tindakan orang mengikuti bahasa tubuh bukan kata-kata.
Jika kita tetap menjaga bahasa tubuh dengan perasaan senang dan percaya diri, maka kita mungkin akan menyukai hasil-hasil yang kita capai.

Bahasa tubuh mencerminkan bagaimana perasaan kita. Bahasa tubuh juga mempengaruhi bagaimana perasaan kita.

Semoga Manfaat!

Jumat, 19 Juni 2009

Tentang Seorang Pembunuh Cilik

Keadilan Indonesia

Oleh : Reza Gardino

Terus terang, meski sudah beberapa kali mengadakan penelitian Kriminal di LP, pengalaman kali ini adalah pengalaman pertama saya ngobrol langsung dengan seseorang yang didakwa kasus pembunuhan berencana. Dengan jantung dag dig dug, pikiran saya melayang-layang mengira-ngira gambaran orang yang akan saya temui. Sudah terbayang muka keji hanibal lecter, juga penjahat-penjahat berjenggot palsu ala sinetron, dan gambaran-gambaran pembunuh berdarah dingin lain yang sering saya temui di cerita TV.

Well, akhirnya setelah menunggu sekian lama berharap-harap cemas, salah satu sipir membawa seorang anak kehadapan saya.Yup, benar seorang anak berumur 8 tahun. Tingginya tidak lebih dari pinggang orang dewasa dengan wajah yang diliputi senyum malu-malu. Matanya teduh dengan gerak-gerik yang sopan.

Saya pun membaca berkas kasusnya yang diserahkan oleh sipir itu. Sebelum masuk penjara ternyata ia adalah juara kelas di sekolahnya, juara menggambar, jago bermain suling, juara mengaji dan azan di tingkat kanak-kanak. Kemampuan berhitungnya lumayan menonjol. Bahkan dari balik sekolah di dalam penjara pun nilai sekolahnya tercatat kedua terbesar tingkat provinsi. Lantas kenapa ia sampai membunuh? Dengan rencana pula?

Kasus ini terjadi ketika Arif sebut saja nama anak ini begitu, belum genap berusia tujuh tahun. Ayahnya yang berdagang di sebuah pasar di daerah bekasi, dihabisi kepala preman yang menguasai daerah itu. Latar belakangnya karena si ayah enggan membayar uang 'keamanan' yang begitu tinggi. Berita ini rupanya sampai di telinga Arif. Malam esok harinya setelah ayahnya dikebumikan ia mendatangi tempat mangkal preman tersebut. Bermodalkan pisau dapur ia menantang orang yang membunuh ayahnya.

"siapa yang bunuh ayah saya!" teriaknya kepada orang yang ada di tempat itu.

"Gue terus kenapa?" ujar kepala preman yang membunuh ayahnya sambil disambut gelak tawa di belakangnya.

Tanpa banyak bicara anak kecil itu sambil melompat menghunuskan pisau ke perut si preman. Dan tepat mengenai ulu hatinya, pria berbadan besar itu jatuh tersungkur ke tanah. Arif pun langsung lari pulang ke rumah setelahnya. Akhirnya selesai sholat subuh esok paginya ia digelandang ke kantor polisi.

"Arif nih sering bikin repot petugas di Lapas!" ujar kepala lapas yang ikut menemani saya mewawancarai arif sambil tersenyum. Ternyata sejak di penjara dua tahun lalu. Anak ini sudah tiga kali melarikan diri dari selnya. Dan caranya pun menurut saya tergolong ajaib.

Pelarian pertama dilakukannya dengan cara yang tak terpikirkan siapapun. Setiap pagi sampah-sampah dari Lapas itu di jemput oleh mobil kebersihan.
Sadar akan hal ini, diam-diam Arif menyelinap ke dalam salah satu kantung sampah. Hasilnya 1-0 untuk Arif. Ia berhasil keluar dari penjara.

Pelarian kedua lebih kreatif lagi. Anak yang doyan baca ini pernah membaca artikel tentang fermentasi makanan tape (ingat loh waktu wawancara usianya baru 8 tahun). Dari situ ia mendapat informasi bahwa tape mengandung hawa panas yang bersifat destruktif terhadap benda keras. Kebetulan pula di Lapas anak ini disediakan tape uli dua kali dalam seminggu. Setiap disediakan tape, arif selalu berpuasa karena jatah tape itu dibalurkannya ke dinding tembok sel tahanannya. Hasilnya setelah empat bulan, tembok penjara itu menjadi lunak seperti tanah liat. Satu buah lubang berhasil dibuatnya. 2-0 untuk arif. Ia keluar penjara ke dua kalinya.

Pelarian ke tiganya dilakukan ala Mission Imposible. Arif yang ditugasi membersihkan kamar mandi melihat ember sebagai sebuah solusi. Besi yang berfungsi sebagai pegangan ember itu di simpannya di dalam kamarnya. Tahu bahwa dirinya sudah diawasi sangat ketat, Arif memilih tempat persembunyian paling aman sebelum memutuskan untuk kabur. Ruang kepala Lapas menjadi pilihannya. Alasannya jelas, karena tidak pernah satu pun penjaga berani memeriksa ruangan ini. Ketika tengah malam ia menyelinap keluar dengan menggunakan besi pegangan ember untuk membuka pintu dan gembok. Jangan tanya saya bagaimana caranya, pokoknya tahu-tahu ia sudah di luar. 3-0 untuk Arif.

Lantas kenapa ia bisa tertangkap lagi? Rupanya kepintaran itu masih berada di sebuah kepala bocah. Pelarian-pelarianny a didorong dari rasa kangennya terhadap ibunya. Anak ini keluar dari penjara hanya untuk ke rumah sang ibunda tercinta. Jadi dari Lapas tanggerang ia menumpang-numpang mobil omprengan dan juga berjalan kaki sekian kilometer dengan satu tujuan, pulang!

Karena itu pula pada pelarian Arif yang ketiga, kepala Lapas yang juga seorang ibu ini meminta anak buahnya untuk tidak segera menjemput Arif.
Hasilnya dua hari kemudian Arif kembali lagi ke lapas sambil membawa surat untuk kepala Lapas yang ditulisnya sendiri.

Ibu kepala Arif minta maaf, tapi Arif kangen sama ibu Arif. Tulisnya singkat.

Seorang anak cerdas yang harus terkurung dipenjara. Tapi, saya tidak lantas berpikir bahwa ia tidak benar-benar bersalah dan harus dibebaskan. Bagaimanapun juga ia telah menghilangkan nyawa seseorang. Tapi saya hanya berandai-andai jika saja, polisi bertindak cepat menangkap pembunuh si ayah (secepat polisi menangkap si Arif) pastinya saat ini anak pintar dan rajin itu tidak akan berada di tempat seperti ini. Dan kreativitasnya yang tinggi itu bisa berguna untuk hal yang lain. Sayangnya si Arif itu cuma anak pedagang sayur miskin sementara si preman yang dibunuhnya selalu setia menyetor kepada pihak berwajib setempat. Itulah yang namanya keadilan Indonesia !

----

Rabu, 17 Juni 2009

CUKUP KEMATIAN SEBAGAI NASIHAT

"Perbanyaklah mengingat sesuatu yang melenyapkan semua kelezatan, yaitu kematian!" (HR. Tirmidzi)

Berbahagialah hamba-hamba Allah yang senantiasa bercermin dari kematian. Tak ubahnya seperti guru yang baik, kematian memberikan banyak pelajaran, membingkai makna hidup, bahkan mengawasi alur kehidupan agar tak lari menyimpang.

Nilai-nilai pelajaran yang ingin diungkapkan guru kematian begitu banyak, menarik, bahkan menenteramkan. Di antaranya adalah apa yang mungkin sering kita rasakan dan lakukan.

1. Kematian mengingatkan bahwa waktu sangat berharga
Tak ada sesuatu pun buat seorang mukmin yang mampu mengingatkan betapa berharganya nilai waktu selain kematian. Tak seorang pun tahu berapa lama lagi jatah waktu pentasnya di dunia ini akan berakhir. Sebagaimana tak seorang pun tahu di mana kematian akan menjemputnya.

Ketika seorang manusia melalaikan nilai waktu pada hakekatnya ia sedang menggiring dirinya kepada jurang kebinasaan. Karena tak ada satu detik pun waktu terlewat melainkan ajal kian mendekat. Allah swt mengingatkan itu dalam surah Al-Anbiya ayat 1, "Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka, sedang mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling (daripadanya)."

Ketika jatah waktu terhamburkan sia-sia, dan ajal sudah di depan mata. Tiba-tiba, lisan tergerak untuk mengatakan, "Ya Allah, mundurkan ajalku sedetik saja. Akan kugunakan itu untuk bertaubat dan mengejar ketinggalan." Tapi sayang, permohonan tinggallah permohonan. Dan, kematian akan tetap datang tanpa ada perundingan.

Allah swt berfirman dalam surah Ibrahim ayat 44, "Dan berikanlah peringatan kepada manusia terhadap hari (yang pada waktu itu) dating azab kepada mereka, maka berkatalah orang-orang zalim: 'Ya Tuhan kami, beri tangguhlah kami walaupun dalam waktu yang sedikit, niscaya kami akan mematuhi seruan Engkau dan akan mengikuti rasul-rasul.."

2. Kematian mengingatkan bahwa kita bukan siapa-siapa
Kalau kehidupan dunia bisa diumpamakan dengan pentas sandiwara, maka kematian adalah akhir segala peran. Apa pun dan siapa pun peran yang telah dimainkan, ketika sutradara mengatakan 'habis', usai sudah permainan. Semua kembali kepada peran yang sebenarnya.

Lalu, masih kurang patutkah kita dikatakan orang gila ketika bersikeras akan tetap selamanya menjadi tokoh yang kita perankan. Hingga kapan pun. Padahal, sandiwara sudah berakhir.

Sebagus-bagusnya peran yang kita mainkan, tak akan pernah melekat selamanya. Silakan kita bangga ketika dapat peran sebagai orang kaya. Silakan kita menangis ketika berperan sebagai orang miskin yang menderita. Tapi, bangga dan menangis itu bukan untuk selamanya. Semuanya akan berakhir. Dan, peran-peran itu akan dikembalikan kepada sang sutradara untuk dimasukkan kedalam laci-laci peran.

Teramat naif kalau ada manusia yang berbangga dan yakin bahwa dia akan menjadi orang yang kaya dan berkuasa selamanya. Pun begitu, teramat naïf kalau ada manusia yang merasa akan terus menderita selamanya. Semua berawal, dan juga akan berakhir. Dan akhir itu semua adalah kematian.

3. Kematian mengingatkan bahwa kita tak memiliki apa-apa
Islam menggariskan bahwa tak ada satu benda pun yang boleh ikut masuk ke liang lahat kecuali kain kafan. Siapa pun dia. Kaya atau miskin. Penguasa atau rakyat jelata Semuanya akan masuk lubang kubur bersama bungkusan kain kafan. Cuma kain kafan itu.

Itu pun masih bagus. Karena, kita terlahir dengan tidak membawa apa-apa. Cuma tubuh kecil yang telanjang. Lalu, masih layakkah kita mengatasnamakan kesuksesan diri ketika kita meraih keberhasilan. Masih patutkah kita membangga-banggakan harta dengan sebutan kepemilikan. Kita datang dengan tidak membawa apa-apa dan pergi pun bersama sesuatu yang tak berharga.

Ternyata, semua hanya peran. Dan pemilik sebenarnya hanya Allah. Ketika peran usai, kepemilikan pun kembali kepada Allah. Lalu, dengan keadaan seperti itu, masihkah kita menyangkal bahwa kita bukan apa-apa. Dan, bukan siapa-siapa. Kecuali, hanya hamba Allah. Setelah itu, kehidupan pun berlalu melupakan peran yang pernah kita mainkan.

4. Kematian mengingatkan bahwa hidup sementara
Kejayaan dan kesuksesan kadang menghanyutkan anak manusia kepada sebuah khayalan bahwa ia akan hidup selamanya. Hingga kapan pun. Seolah ia ingin menyatakan kepada dunia bahwa tak satu pun yang mampu memisahkan antara dirinya dengan kenikmatan saat ini.

Ketika sapaan kematian mulai datang berupa rambut yang beruban, tenaga yang kian berkurang, wajah yang makin keriput, barulah ia tersadar. Bahwa, segalanya akan berpisah. Dan pemisah kenikmatan itu bernama kematian. Hidup tak jauh dari siklus: awal, berkembang, dan kemudian berakhir.

5. Kematian mengingatkan bahwa hidup begitu berharga
Seorang hamba Allah yang mengingat kematian akan senantiasa tersadar bahwa hidup teramat berharga. Hidup tak ubahnya seperti ladang pinjaman. Seorang petani yang cerdas akan memanfaatkan ladang itu dengan menanam tumbuhan yang berharga. Dengan sungguh-sungguh. Petani itu khawatir, ia tidak mendapat apa-apa ketika ladang harus dikembalikan.

"Ad-Dun-ya mazra'atul lil akhirah." (Dunia adalah ladang buat akhirat)

Orang yang mencintai sesuatu takkan melewatkan sedetik pun waktunya untuk mengingat sesuatu itu. Termasuk, ketika kematian menjadi sesuatu yang paling diingat. Dengan memaknai kematian, berarti kita sedang menghargai arti kehidupan.

--------------------------
----

semoga bermanfaat...

Selasa, 16 Juni 2009

Pelajaran ini adalah yaitu:
Tujuan -> Strategi -> Action

1. Tetapkan Tujuan Anda
Banyak orang ingin sukses, banyak orang ingin kaya,
banyak orang ingin menjadi milyarder,
banyak orang ingin banyak menjual, namun lupa
bahwa seharusnya ia menetapkan tujuan terlebih dahulu sebelum melangkah.

Pernahkah Anda pada suatu hari libur, memutuskan untuk berlibur dan bersenang-senang bersama keluarga, namun tidak tau dengan pasti: mau pergi kemana ya? akhirnya kita berputar-putar tanpa tujuan, tidak tau mau kemana..

nah, sama halnya dengan itu, banyak orang ingin sukses tapi tidak tau mau sukses seperti apa, mau kaya seperti apa, mau banyak menjual sampai berapa banyak, mau profit dari bisnis berapa rupiah/tahun, dll

maka dari itu, saya belajar bahwa kita perlu menetapkan Tujuan kita, apapun tujuan kita masing-masing.

btw, Tujuan itu harus mencakup S.M.A.R.T
S=> Spesific
M=> Measurable
A=> Attainable
R=> Realistic
T=> Time oriented

Spesific, maksudnya kita harus spesific dan detail, mau Goal/ Tujuan seperti apa, bila menyangkut pendapatan, mau berapa rupiah per bulan

Measurable, maksudnya adalah progressnya harus bisa diukur setiap waktu tertentu, misalkan setiap bulan

Attainable, maksudnya Tujuan kita adalah bisa dicapai, bisa dilakukan, bisa diperoleh..

Realistic, maksudnya Tujuan kita harus masuk akal, dan tidak muluk2, dan tidak terlampau jauh melompat dari posisi kita saat ini. misalkan saat ini, penghasilan/ penjualan anda puluhan juta/bulan, maka bukan merupakan sesuatu yang muluk2 kalau Goal Anda adalah ratusan juta/ bulan, bahkan milyaran/ bulan dalam bbrp tahun mendatang.

Time Oriented, maksudnya Goal Anda mau dicapai kapan dan ada tenggat waktunya, misalkan per tanggal 31 januari 2010, saya mau penghasilan bersih saya 100 juta/bulan,


2. Rencanakan Strategi
Yang kedua adalah Strategi, yang berarti rencanakan bagaimana cara Anda untuk mencapai hal itu, karena ada pepatah: "Everyone who fail to plan, plan to fail"/ "Setiap orang yang gagal merencanakan, merencanakan utk gagal"

namun sebelum Anda bisa merencanakannya, gunakan ilmu "sudah" dan "visualisasi" ilmu "sudah", berarti Anda berdoa dan mengamini bahwa saat ini Anda "sudah" mendapatkan penghasilan itu. ilmu "sudah" ini berarti Anda menjadi "Be" dulu, lalu Do, lalu Have.. (prinsip 4 milyarder)

ilmu "visualisasi" berarti anda memvisualkan/ membayangkan, Anda merasakan.., dan mendengar bahwa Anda sudah mencapai Tujuan Anda, terlepas dari kondisi saat ini.

Bila dihubungkan dengan bidang kerohanian, ilmu "sudah" dan "visualisasi" ini bernama Iman. Iman bahwa Pencipta kita menginginkan kita untuk sukses dan sudah tersedia jalannya dengan bimbingan-Nya.

btw, dari pengalaman saya dan saya yakin pengalaman Anda mengatakan hal yang sama, bahwa kita bisa banyak berusaha, namun tetap Tuhan jua yang menentukan.. (Dan satu hal yang pasti, IA mau agar kita-kita ini bisa sukses..)

singkat cerita, Saya dan Tim pernah merencanakan banyak project A, B, C, namun satu pun tidak sukses, dan yang tidak disangka2, project D,E,F yang tidak terpikirkan dan tidak diperhitungkan, ternyata itu yang sukses. jadi untuk menjadi milyarder, untuk menjadi sukses dalam bidang kita masing2, kita juga harus berdoa dan berusaha, dan berkeyakinan bahwa hal2 yang kita lakukan adalah untuk kepentingan orang banyak, karena ada pernyataan dari Bob Proctor bahwa "Bila Anda ingin mendptkan banyak uang, pikirkanlah orang lain dan kebutuhan2nya"

back to the topic, kita harus memikirkan Strategi/ Rencana bagaimana cara untuk mencapai hal itu. bila Anda agak kesulitan untuk memikirkan strategi ini, lakukan saja "ATM" yaitu Amati, Tiru, Modifikasi.

Amati, berarti anda mengamati orang yang sudah mencapai Tujuan Anda: apa strateginya, apa yang sudah ia lakukan, dll, dan Anda harus sering2 mengamati dan bertanya dalam pikiran Anda. misalnya: mengapa toko A lebih ramai pengunjungnya dari toko B? atau, mengapa ia bisa mendapatkan ratusan juta/bulan? bagaimana cara ia melakukannya? nah, Anda amati sebaik2nya dan se-detil-detilnya.

Tiru, berarti Anda meniru apa yang sudah dilakukan orang tersebut, dan orang tersebut menjadi Role Model Anda.

Pernahkah Anda memperhatikan anak kecil yang meng-idola-kan seseorang, misalnya Michael Jordan, Pemain Basket Amerika, maka ia meniru habis-habisan gaya Michael Jordan tersebut, dari suaranya, caranya berjalan, cara melempar bola, cara membawa bola, dll.. nah, anda juga harus melakukan ini, yaitu me-role model orang lain yang sudah sukses meraih tujuan seperti Tujuan Anda.

Modifikasi, berarti Anda memperbaiki/ merubah apa yang anda lihat bisa ditingkatkan/ dibedakan.

Memang tidak mudah untuk melakukan ATM ini, dan kita harus tau sedetil2nya, karena ada pepatah "The Devil is in the detail". Detail sekecil apapun yang ia lakukan namun kita miss/terlewati, maka hasilnya pasti bumi dan langit.


Lalu Anda lihat juga skill2/ ketrampilan2 apa yang ia punya sehingga ia bisa meraih Goal2nya. Bila anda melihat bahwa untuk meraih goal2 Anda, diperlukan skill untuk manajerial/ leadership,
maka belajarlah Leadership dan manajerial.

bila Anda melihat bahwa penjualannya Naik sedangkan penjualan Anda stagnan atau bahkan turun, belilah buku2 dan ikutilah seminar/workshop supaya ilmu penjualan Anda meningkat

bila Anda merasa bahwa ia (role model Anda) bisa sukses karena cara ber-komunikasi- nya dan Public Speakingnya bagus, maka belajarlah Ilmu2 komunikasi dan belajarlah Persuasive Public Speaking..

memang tidak mudah untuk melakukan ATM ini, karena banyak orang yang menyembunyikan strategi2nya, karena memang merupakan "Rahasia Perusahaan". .

oleh karena itu, apabila ada orang yang bersedia untuk menjual "Rahasia Perusahaan" nya, sebaiknya Anda beli.. karena itu menguntungkan Anda.. mempertebal dompet Anda.

Dalam bentuk apa "Rahasia Perusahaan" itu dijual oleh orang2 yang sudah sukses?
Dalam bentuk buku, dalam bentuk CD (Audio CD ataupun VCD), dalam bentuk seminar2, dalam bentuk workshop2..

mengapa demikian?
karena dalam melakukan ATM, kita banyak melakukan trial & error, dan sebagai akibatnya kita banyak habis waktu, habis tenaga, habis uang karena biaya trial & error yang banyak..

karena memang untuk belajar strategi/skill tertentu, perlu waktu ber-puluh2 tahun dan uang yang banyak sekali, dan itu baru untuk men-develop satu skill, belum lagi untuk men-develop skill yang lain..

oleh karena itu, belilah "Rahasia Perusahaan" dalam bentuk buku2, cd2, ataupun seminar/workshop. .


3. Action
ada pepatah "Action is Power", Action adalah segalanya..
Ya, karena kalau kita banyak ilmu tapi tidak di-praktekkan, akan sama sj dengan tidak banyak ilmu, karena ilmu itu baru ada hasilnya ketika dipraktekkan.

Bila menyangkut suatu skill, misalkan skill penjualan atau leadership, Action ini harus kita ulang-ulang sehingga itu menjadi Habit/ Kebiasaan. Ada kutipan dari Anthony Robbins -Pelatih Sukses No. 1 di Dunia- bahwa Action yang kita lakukan selama 10 hari berturut-turut, akan membentuk menjadi Kebiasaan, sehingga ketika melakukan hal itu lagi di masa yad, hal itu akan menjadi otomatis karena sudah dibawah sadar/unconsious.

setelah Anda melakukan Action sehingga menjadi Habit, baru Anda mendapatkan hasilnya/ Result.



Jadi, kesimpulannya adalah Tujuan -> Strategi -> Action

btw, ketika kita merencanakan atau melakukan suatu strategi, outcome/hasilnya apa?
Ya, ada yang sukses dan ada yang gagal..

Kunci kesuksesan adalah disini..
Sering kali, banyak orang ketika ia mendapatkan kegagalan, lalu ia lakukan strategi itu lagi ternyata gagal lagi, dan ia lakukan berulang-ulang spt itu terus dan gagal lagi..
ternyata ia menjadi mundur teratur.. tidak semangat lagi..

ia berpikir: ah malas ah.. hasilnya seperti itu lagi, seperti itu lagi..
ia menjadi de-motivasi, menjadi down, menjadi patah semangat, menjadi sakit hati karena kegagalan2 itu..

well, seperti kata Albert Einstein: "Hanya orang gila yang melakukan strategi tertentu secara terus-menerus, tetapi mengharapkan hasil yang berbeda"

artinya apa? ya, kalau kita mau hasil berbeda, hasil yang meningkat, kita harus bersedia ubah strategi dan melakukannya lagi. Strategi-nya itu harus fleksibel mengikuti situasi kondisi sehingga tujuan tercapai (tentunya berdasarkan norma2 yang ada)

sebagai contoh, bila kita ingin penjualan banyak atau ingin menjadi milyarder dan ternyata tidak berhasil, maka kita sewajarnya ubah strategi kita, ubah pendekatan kita sehingga tujuan kita tercapai.

memang akan banyak sekali "Ubah Strategi dan melakukannya lagi", namun ini bagian dari proses, karena Menjadi Milyarder bukanlah tujuannya yang harus kita perhatikan, namun prosesnya, karena walaupun misalkan (amit-amit ya :) ), kita kehilangan uang ketika menjadi milyarder, maka kita bisa menjadi milyarder lagi karena kita sudah tau proses-nya dan tinggal melakukannya sekali lagi..

btw, krn banyak sekali "Ubah Strategi dan melakukannya lagi", mungkin anda yang bertanya: "apa tidak capek? apa tidak lelah trial & error spt itu terus? ada gak sih cara yang tercepat?"

jawabannya: ada. ada cara tercepat yaitu dengan belajar dari pengalaman orang lain yang sudah sukses mencapai tujuan kita. belajarnya bisa dari buku spt buku2 oto-biografi, baca sejarah orang2 sukses, denger2 Audio CD, dan ikut seminar/training/ workshop. . that's the quickest and the cheapest path..


btw, Orang sukses selalu mengganti kata "gagal" dengan kata "belajar" atau "feedback" misalkan Anda bilang: "saya gagal", maka orang sukses selalu mengganti-nya dengan "Saya belajar", "Saya mendapatkan feedback/umpan balik"..

Ya, inilah rahasianya.. sebenarnya memang kita mendapatkan umpan balik dan kita harus belajar dari hal itu..

ada cerita bahwa Thomas Alfa Edison sebelum menemukan Bola Lampu, ia gagal 9.999 (sembilan ribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan kali), dan oleh wartawan waktu itu, ditulis dalam headline korannya BESAR BESAR: "Thomas Alfa Edison telah Gagal 9.999 kali"..
lalu hari itu juga, si Thomas langsung Complain dengan wartawan tersebut. Ia bilang: "No... ! jangan bilang 'saya Gagal 9.999 kali', tapi 'Saya menemukan 9.999 cara yang tidak bisa utk buat bola lampu' "

keren kan jawaban si Thomas.. ? :)

banyak orang menganggap suatu hal adalah mustahil, hanya karena ia belum pernah menemukan "standar" atau orang yang sudah pernah melakukannya. .

ada satu cerita yang menarik, dan ini adalah kisah nyata..

dulu, dikatakan bahwa "tidak ada orang yang bisa berlari 1 mil dibawah 4 menit"..
akhirnya banyak orang percaya hal itu bahkan para dokter dan ilmuwan mempercayai- nya berdasarkan riset2,

dan hasilnya: tidak ada yang bisa melakukannya. . semua orang yang berlari 1 mil, hasilnya ada yang 4 menit 1,3 detik, ada yang 4 menit 28 detik, ada yang 4 menit 6 detik dan pasti > 4menit..

akhirnya, ada satu anak muda yang agak-agak ngeyel bernama Roger Bannister dari Inggris, yang berkata: "ah masa sih ?? sy mau mencobanya, saya mau melakukannya, saya pasti berhasil.. !"

akhirnya ia mencoba juga.. dan seperti kebanyakan strategi, ia pun banyak mendapatkan "feedback"/ bahan pelajaran.. setelah berlatih beberapa jam dalam sehari selama bertahun2, setelah ia mengubah2 strateginya. . akhirnya ia berhasil memecahkan rekor berlari 1 mil dengan 3 menit 59,4 detik.. !

yang menarik adalah ini.. setelah ia memecahkan rekor tersebut pada tahun 1954, ternyata dalam 1-2 bulan kemudian, ada orang yang berhasil memecahkan rekor si Roger, dan dalam tahun yg sama, ada sekitar 37 orang yang berhasil berlari 1 mil kurang dari 4 menit, bahkan dalam 1 tahun kemudian, ada 300 orang yang berhasil berlari kurang dari 4 menit.. ! Wow.. !


Apa yang kita bisa pelajari dari hal ini?
Hanya karena belum ada orang yang pernah melakukannya, bukan berarti hal tersebut mustahil.. Hanya karena belum ada "standar"nya, bukan berarti hal itu tidak bisa dilakukan..

Sukses adalah "standar" bagi semua orang, sama halnya dengan "berjalan" adalah standard bagi semua orang, maka seorang balita harus bisa berdiri dan berjalan, bahkan berlari karena orang lainpun bisa berdiri, berjalan, dan berlari..

Maka sadarilah bahwa menjadi Milyarder, menjadi Penjual Ulung, menjadi Pebisnis sejati, menjadi Orang Hebat adalah suatu "Standar" di kehidupan kita, karena telah banyak orang yang telah menjadi milyarder, menjadi penjual ulung, menjadi pebisnis sukses, dan menjadi orang hebat.. ! Mereka bisa, kita pun pasti BISA!

Caranya? Temukan Strategi yang jitu, yang proven/terbukti, yang telah membuat mereka mencapai tujuannya, dan ATM-kan hal itu..




Apakah semua orang bisa sukses?
Ya, semua orang bisa sukses..
kok bisa? ya, karena semua orang punya satu perangkat yang sangat canggih, melebihi kecanggihan komputer Anda..

Ya, perangkat tsb adalah Otak Anda..

ada satu cerita tentang 2 orang, si A dan si B yang mempunyai komputer dengan merek dan spesifikasi yang sama baik prosessornya, memorinya, kartu grafis-nya, dan semua perangkatnya identik..

nah, si A ini, di komputernya bisa menggambar, bisa menghitung, bisa buat surat, bisa kirim2 email, bisa internet-an, dll tapi di komputer nya si B, hanya bisa main game.. berbagai macam game ada di komputer si B.. dan si B selalu main game tiap hari..

alkisah, hal itu sudah berjalan selama 30 tahun.. lalu tiba2 si B ke rumah nya si A, dan melihat komputernya si A..

si B heran dan berkata kepada A : "Kok komputer kamu bisa menggambar ya, komputer saya kok tidak bisa? kok bisa buka internet ya, kok komputer saya tidak bisa? padahal komputer kita merek & spesifikasinya kan sama.. ? "

Dengan enteng-nya si A bilang: "ya terang aja, kan untuk menggambar, saya install program menggambar, untuk internet-an ada programnya, untuk buat kalkulasi ada programnya juga.. pokoknya tinggal install saja.."

nah sahabatku,
untuk menjadi sukses, yang kita lakukan hanya perlu meng-"install" atau me-masang programnya saja, kalau kita butuh ketrampilan menjual yg lebih baik, ya kita tinggal me-masang programnya saja.. bila ingin lebih sukses lagi, ya jadilah komunikator yang unggul dan pasang program-nya. .

seperti di film Matrix Revolution, ketika Keanu Reeves (sang "Neo") ingin bertempur melawan musuh-musuhnya, ia hanya perlu bilang ke "Kapal" bahwa ia perlu senjata yang banyak (yang berarti meng-install program), dan akhirnya di-depan-nya ada banyak senjata..

begitu pula ketika sang cewek yang bernama Trinity tidak bisa mengendarai helikopter, tapi HARUS bisa.., maka ia bilang kepada "kapal" bahwa ia harus bisa menerbangkan helikopter, dan dalam seketika ia bisa menerbangkannya, dengan menginstall program dari kapal..

namun sayangnya, saat ini belum ada teknologi utk mem-program otak secara langsung seperti film Matrix tersebut ataupun seperti menginstall program komputer lewat CD.. :) kalau sudah ada, wah pasti laris manis tuh.., pencipta-nya pasti kaya :)

Tapi, untungnya, kita memiliki otak yang sama seperti orang2 yang sudah sukses..
Otak kita ini sangat canggih, lebih canggih daripada komputer kita karena ada penelitian bahwa otak kita ini jumlah selnya adalah 10 milyaran sel, dimana setiap sel adalah satu komputer.. yang berarti otak kita mengandung 10 milyaran komputer..

jadi, kita bisa belajar dari orang2 sukses tersebut, berteman & ber-diskusi dengannya, membeli buku2nya, belajar dari training nya yang berupa seminar2 ataupun workshop2..

jadi, lakukan Tujuan -> Strategi -> Action..
dan Sukses Menanti Anda.. !

Permennya Lupa Dimakan

Alkisah ada dua orang anak laki-laki, Bob dan Bib, yang sedang melewati lembah permen lolipop. Di tengah lembah itu terdapat jalan setapak yang beraspal. Di jalan itulah Bob dan Bib berjalan kaki bersama. Uniknya, di kiri-kanan jalan lembah itu terdapat banyak permen lolipop yang berwarni-warni dengan aneka rasa. Permen-permen yang terlihat seperti berbaris itu seakan menunggu tangan-tangan kecil Bob dan Bib untuk mengambil dan menikmati kelezatan mereka.

Bob sangat kegirangan melihat banyaknya permen lolipop yang bisa diambil. Maka ia pun sibuk mengumpulkan permen-permen tersebut. Ia mempercepat jalannya supaya bisa mengambil permen lolipop lainnya yang terlihat sangat banyak didepannya. Bob mengumpulkan sangat banyak permen lolipop yang ia simpan di dalam tas karungnya. Ia sibuk mengumpulkan permen-permen tersebut tapi sepertinya permen-permen tersebut tidak pernah habis maka ia memacu langkahnya supaya bisa mengambil semua permen yang dilihatnya.

Tanpa terasa Bob sampai di ujung jalan lembah permen lolipop. Dia melihat gerbang bertuliskan "Selamat Jalan". Itulah batas akhir lembah permen lolipop. Di ujung jalan, Bob bertemu seorang lelaki penduduk sekitar. Lelaki itu bertanya kepada Bob, "Bagaimana perjalanan kamu di lembah permen lolipop? Apakah permen-permennya lezat? Apakah kamu mencoba yang rasa jeruk? Itu rasa yang paling disenangi. Atau kamu lebih menyukai rasa mangga? Itu juga sangat lezat." Bob terdiam mendengar pertanyaan lelaki tadi. Ia merasa sangat lelah dan kehilangan tenaga. Ia telah berjalan sangat cepat dan membawa begitu banyak permen lolipop yang terasa berat di dalam tas karungnya. Tapi ada satu hal yang membuatnya merasa terkejut dan ia pun menjawab pertanyaan lelaki itu, "Permennya saya lupa makan!"

Tak berapa lama kemudian, Bib sampai di ujung jalan lembah permen lolipop. "Hai, Bob! Kamu berjalan cepat sekali. Saya memanggil-manggil kamu tapi kamu sudah sangat jauh di depan saya." "Kenapa kamu memanggil saya?" tanya Bob. "Saya ingin mengajak kamu duduk dan makan permen anggur bersama. Rasanya lezat sekali. Juga saya menikmati pemandangan lembah, indah sekali!" Bib bercerita panjang lebar kepada Bob. "Lalu tadi ada seorang kakek tua yang sangat kelelahan. Saya temani dia berjalan. Saya beri dia beberapa permen yang ada di tas saya. Kami makan bersama dan dia banyak menceritakan hal-hal yang lucu. Kami tertawa bersama." Bib menambahkan.

Mendengar cerita Bib, Bob menyadari betapa banyak hal yang telah ia lewatkan dari lembah permen lolipop yang sangat indah. Ia terlalu sibuk mengumpulkan permen-permen itu. Tapi pun ia sampai lupa memakannya dan tidak punya waktu untuk menikmati kelezatannya karena ia begitu sibuk memasukkan semua permen itu ke dalam tas karungnya.

Di akhir perjalanannya di lembah permen lolipop, Bob menyadari suatu hal dan ia bergumam kepada dirinya sendiri, "Perjalanan ini bukan tentang berapa banyak permen yang telah saya kumpulkan. Tapi tentang bagaimana saya menikmatinya dengan berbagi dan berbahagia." Ia pun berkata dalam hati, "Waktu tidak bisa diputar kembali." Perjalanan di lembah lolipop sudah berlalu dan Bob pun harus melanjutkan kembali perjalanannya.

Dalam kehidupan kita, banyak hal yang ternyata kita lewati begitu saja. Kita lupa untuk berhenti sejenak dan menikmati kebahagiaan hidup. Kita menjadi Bob di lembah permen lolipop yang sibuk mengumpulkan permen tapi lupa untuk menikmatinya dan menjadi bahagia.

Pernahkan Anda bertanya kapan waktunya untuk merasakan bahagia? Jika saya tanyakan pertanyaan tersebut kepada para klien saya, biasanya mereka menjawab, "Saya akan bahagia nanti... nanti pada waktu saya sudah menikah... nanti pada waktu saya memiliki rumah sendiri... nanti pada saat suami saya lebih mencintai saya... nanti pada saat saya telah meraih semua impian saya... nanti pada saat penghasilan sudah sangat besar... "

Pemikiran 'nanti' itu membuat kita bekerja sangat keras di saat 'sekarang'. Semuanya itu supaya kita bisa mencapai apa yang kita konsepkan tentang masa 'nanti' bahagia. Terkadang jika saya renungkan hal tersebut, ternyata kita telah mengorbankan begitu banyak hal dalam hidup ini untuk masa 'nanti' bahagia. Ritme kehidupan kita menjadi sangat cepat tapi rasanya tidak pernah sampai di masa 'nanti' bahagia itu. Ritme hidup yang sangat cepat... target-target tinggi yang harus kita capai, yang anehnya kita sendirilah yang membuat semua target itu... tetap semuanya itu tidak pernah terasa memuaskan dan membahagiakan.

Uniknya, pada saat kita memelankan ritme kehidupan kita; pada saat kita duduk menikmati keindahan pohon bonsai di beranda depan, pada saat kita mendengarkan cerita lucu anak-anak kita, pada saat makan malam bersama keluarga, pada saat kita duduk bermeditasi atau pada saat membagikan beras dalam acara bakti sosial tanggap banjir; terasa hidup menjadi lebih indah.

Jika saja kita mau memelankan ritme hidup kita dengan penuh kesadaran memelankan ritme makan kita, memelankan ritme jalan kita dan menyadari setiap gerak tubuh kita, berhenti sejenak dan memperhatikan tawa indah anak-anak bahkan menyadari setiap hembusan nafas maka kita akan menyadari begitu banyak detil kehidupan yang begitu indah dan bisa disyukuri. Kita akan merasakan ritme yang berbeda dari kehidupan yang ternyata jauh lebih damai dan tenang. Dan pada akhirnya akan membawa kita menjadi lebih bahagia dan bersyukur seperti Bib yang melewati perjalanannya di lembah permen lolipop.

Jumat, 12 Juni 2009

PAGI

Bangun pagi itu indah. Suasana pagi itu sejuk. Udara pagi itu sehat. Pagi itu penuh kedamaian dan harapan. Pagi itu start - awal kehidupan. Maka dari itu, banyak orang tua yang berpesan agar selalu dapat bangun pagi – pagi. Jangan malas. Apalagi sampai keduluan matahari. Pamali, kata orang sunda. Itu pesan luhur yang sering disuguhkan pada saya kala bocah. Sebab pada kenyataannya, pada usia- usia sekolah, memang susah untuk bangun pagi. Apalagi sampai menikmati indahnya terbit matahari.

Apakah terbitnya matahari itu indah? Wow, luar biasa. Bagi kita yang sibuk dengan kerja, pergi petang, pulang juga petang, sempatkanlah untuk bisa menikmatinya. Nikmatilah indahnya pagi, kala mentari hendak berangkat meninggi. Sejuta kesan dan pemahaman begitu banyak terungkap di kala menyambut pagi, seperti sebait tembang dari guru SD saya ini;

ayam berkokok bersahutan
kelelawar kembali ke persembunyian
takut datangnya siang/kesiangan
di timur sudah memerah, dst.

Setidaknya setiap akhir pekan, ketika saya berkumpul dengan keluarga, saya pasti bisa menikmati indahnya pagi. Selepas subuh, si kecil sudah minta ditemani keluar rumah mengitari jalan komplek rumah kami. Dengan kayuhan sepeda, kami menyusuri lorong pagi hari dengan berkah yang banyak sekali. Udara segar, terasa murni tanpa polusi. Ada tetesan embun yang bening, menebar aroma dingin dan membuat sejuk serta adem di hati. Cess, meredam sisa – sisa amarah yang tertinggal. Kemudian udara diselimuti sedikit hamparan kabut lembut temaram, yang membuat mata menari - nari waspada dan enggan untuk memejam kembali. Pemandangan yang elok. Nuansa putih. Ada tiupan angin sepoi – sepoi, tak bersuara, menusuk pori – pori. Kicau burung, kokok ayam berlomba – lomba ‘pamer diri’, seolah menirukan kontes – kontes yang ada di tv. Merdu dan membawa wujud syukur menyambut pagi.

Kemudian nun jauh di atas sana, awan bersolek, berubah dari warna aslinya. Ketika datang pagi, awan berbaju warna seiring sorot sinar matahari. Awalnya yang gelap - hitam, kemudian sedikit benderang dengan balutan warna kemerahan di sekujur sisinya. Semakin lama semakin terang, jelas memerah, kemudian sedikit demi sedikit jingga beraduk. Dan lamat –lamat merekahlah bulatan merah di garis cakarawala. Semakin lama – semakin sempurna bulatnya dan tampaklah warna kekuningan - kuningan di sekitar awan, menggusur warna jingga dan merah sebelumnya. Akhirnya terang - benderang. Matahari menampakkan dirinya untuk menandai dimulainya hidup baru yang penuh semangat dan vitalitas. Matahari adalah symbol gagah dan berani. Dengan warna merah total yang tak tertandingi di pagi hari. Dialah matahari, menyapa alam semesta dan negeri ini.

Di saat itulah, saya merasakan banyak nikmat Allah yang terlewatkan begitu saja. Di pagi itulah, banyak penyegaran akan pemahaman hidup ini bermunculan. Dan waktu itulah, saya sadar bahwa banyak ayat-ayat Allah yang bisa saya deres kembali lewatnya. Sesungguhnya di dalam penciptaan langit dan bumi dan pergantian malam dan siang niscaya jadi ayat bagi orang – orang yang berakal. (QS Ali Imron ayat 190). Allahu Akbar.

Pertama, saya teringat pelajaran tentang waktu sholat. Ketika saya tanya anak saya yang paling gede, kapan waktu shubuh? Dengan spontan dia jawab, dari jam 4.30 sampai jam 6.00 pagi. Jawaban yang jujur dan mewakili (kebanyakan). Sekarang muslim jarang yang mengetahui dengan pasti bagaimana tuntunan Nabi SAW dalam menentukan waktu sholat. Hadist yang ada sudah dikonversi ke jam, menit dan detik. Buat apa capek – capek mesti memperhatikan matahari, kan sudah ada jam? Begitulah kira – kira opini orang masa kini. Buat apa meski mengintip matahari jika bangun kesiangan? Kalau jarum jam masih belum di angka 6 dan kamar masih gelap, pasti masih waktu shubuh? Nah, timbullah menyepelekan diri. Melupakan ajaran yang hakiki. Padahal kalau mau, menikmati pagi hari itu mudah dan gampang sekali. Apalagi kalau cuma melongok matahari. Sejatinya Rasulullah SAW mengajarkan bahwa waktu subuh itu ketika terbit fajar sampai sebelum terbitnya matahari. Tentunya, setiap muslim harusnya bisa menikmati datangnya pagi setiap hari. Bahkan menyambutnya dengan dua rekaat sebelum sholat shubuh yang lebih baik daripada dunia dan seisinya ini.

Kedua, saya teringat salah satu doa Nabi SAW, Allahumma barik liummatii fii bukuurihaa – Ya Allah berilah kebarokahan bagi ummatku di dalam pagi – pagiannya (Kitabul Ahkam hal 26. Hadits no 49, dari Shokhr Alghomidi). Doa yang meresap. Dalam. masuk dan nempel kayak prangko. Memberikan motivasi dan kesegeran yang luar biasa abadi. Ajaran yang luhur, yang harusnya membuat manusia selalu bersemangat dalam hidup. Sebab mendapat doa Nabi. Tidak loyo dan tidak malas.

Ketiga, mensyukuri dan menikmati hidup ini. Bahwa penciptaan langit dan bumi serta perselisihan malam dan siang adalah ayat Allah Yang Maha Tinggi. Marilah kita nikmati. Marilah kita syukuri. Jangan biarkan anugerah yang besar ini lewat begitu saja setiap hari. Sebab suasana pagi bisa menghilangkan jiwa yang penat. Dia mengusir gundah pikiran, menghilangkan malas dari badan dan kebaikan lain seiring datangnya pagi. Marilah kita ikuti. Programlah hidup kita ini mengikuti pola alam semesta yang penuh kebarokahan ini. Penuh kesempurnaan, sehingga kita bisa berucap: keindahan alami untuk kebaikan diri. Karena sesungguhnya suguhan pagi hari adalah merupakan hukum – hukum Allah yang telah ditetapkan untuk semesta ini. Ia tidak akan berganti sebelum Allah menitahkan perubahannya. Oleh karenanya, mari nikmati pagi hari ini…!

Kamis, 04 Juni 2009

MENCARI MAKNA

Di dalam diri setiap orang terdapat dambaan untuk mencari makna serta kerinduan untuk dianggap berharga. Dambaan akan tujuan ini memicu kita membuat sejumlah pilihan yang akan mendatangkan kebahagiaan dan kepuasan yang diberikan oleh hidup itu sendiri.

Namun dalam dunia yang serba sibuk ini, amatlah mudah seseorang dibelokkan oleh pilihan yang kurang baik, kadang-kadang pilihan tersebut tanpa disadari dilakukan dalam jangka panjang yang akhirnya menjadi kehidupannya tidak bermakna dan tidak berharga.

Untuk meraih suatu kedamaian dalam jiwa dan perasaan bahwa sudah berhasil mencapai hal yang didambakan. Marilah! kita lakukan JEDA sejenak untuk memikirkan prioritas dan sasaran yang akan diraih. Dengan JEDA sejenak akan membuat pikiran menjadi jernih, keyakinan yang akan diraih menjadi lebih kuat yang akhirnya sesuatu yang dipilih akan memberikan makna yang dalam bagi kehidupan diri maupun orang lain.

Tiga prinsip yang dapat membantu diri seseorang mencari makna dalam kehidupan ini menurut Stephen R. Covey dalam bukunya EVERYDAY GREATNESS:
1. Lakukan Kontribusi
2.Lakukan Kemurahan Hati
3.Berikan Perhatian.


Kontribusi, melakukan sesuatu yang bermanfaat, misi hidup dimana seseorang ingin menjadi bagian dari sesutau yang bermakna. Kemurahan hati, terdapat dalam ucapan dan perbuatan terutama niat yang dilakuikan dengan ikhlas. Memberikan perhatian, dapat dengan mudah dilakukan bila seseorang tidak mementingkan dirinya sendiri. Disaat melihat keluar dari diri maka akan memilih untuk membantu hidup orang lain.

Orang ingin MENCARI MAKNA dalam kehidupannya adalah mereka yang telah membentuk pikiran serta tindakannya untuk sebuah tujuan yang membuat hidup mereka paling bermakna.

Semoga Manfaat!

Sumber:Stephen R. Covey dalam bukunya EVERYDAY GREATNESS:

Waspada terhadap Facebook Anda Untuk anggota KOMUNITAS INTELIJEN INDONESIA

Berikut beberapa kasus di internet akhir-akhir ini yang perlu kita waspadai:

1. Facebook saat ini mulai digunakan untuk menipu (sebagaimana juga e-mail).. Salah satu modusnya adalah sepertinya seorang sahabat minta bantuan uang. Karena bentuknya berbeda dengan penipuan di e-mail, maka beberapa orang bisa terkecoh.

2. Facebook saat ini relatif mudah untuk dimasuki oleh Spyware. Bentuknya sering t id ak tersangka-sangka karena tampak mukanya mirip aplikasi facebook.

3. Seperti e-mail, Facebook sekarang juga mulai diserbu oleh Spam.

4. Facebook ternyata sangat terbuka. Banyak pemakai lupa bahwa apa yang ditulis oleh salah seorang "teman" kita, bisa juga terbaca oleh semua "teman-teman" kita lainnya (ini tidak ada di aplikasi e-mail). Sehingga terjadi kasus-kasus salah pengertian seperti kasus di Koran terkemuka New york post. Seseorang bisa tahu tentang diri kita dengan melihat membership kita dalam berbagai group.

5. Terkadang kita dengan senang hati menambah ("add") friend, tapi jangan lupa bahwa dengan menambah friend tersebut, berarti mereka bisa melihat data-data pribadi kita (ini t id ak ada di aplikasi e-mail). Better Business Bureau di Amerika mengeluarkan warning untuk ini.

6. Ternyata foto-foto kita menjadi milik Facebook untuk selamanya. Mohon hati-hati!

Saya juga ingin memberikan berbagai saran untuk melakukan pengamanan dalam memakai Facebook. Berikut beberapa saran-saran saya:

1. Jangan terlalu detail memberikan informasi di bagian "INFO" seperti tanggal lahir dengan lengkap (mungkin hilangkan tahunnya), alamat yang sebenarnya tidak usah dicantumkan, lalu menikah dengan siapa dll. Karena informasi ini bisa-bisa dipakai oleh seseorang untuk, misalnya, mengkonfirmasi credit card Anda.

2. Hati-hati menulis di "WALL". Jangan menulis di wall hal-hal yang sifatnya pribadi atau sensitif, karena tulisan Anda akan di-broadcast ke seluruh teman-teman Anda dan akan menjadi permanen terpampang di wall teman Anda tsb.. Gunakan fasilitas message (seperti e-mail) atau chat kalau ingin berkomunikasi secara pribadi. Ibaratnya, menulis di Wall berarti Anda sedang menulis di tembok pinggir jalan (semua orang akan bisa baca).

3. Jangan sembarangan untuk join pada berbagai "CAUSES" karena akan membuka teman-teman baru yang mungkin tidak Anda kenal secara dekat, kecuali memang ini tujuan Anda.

4. Sewaktu menambah teman, harap hati-hati dalam mengkonfirmasi (“CONFIRM"). Re-check siapa yang merekomendasi atau siapa saja teman-teman bersamanya (common friends).

5. Jangan terlalu banyak memakai fasilitas-fasilitas aplikasi ("APPLICATION" ) Facebook, karena kita bisa saja terkecoh mana yang aplikasi Facebook resmi dan mana yang bukan (Spyware). Selain itu, kita tidak tahu apa yang akan dilakukan oleh software-software aplikasi tersebut setelah mengambil data-data pribadi kita.

6. Upload foto-foto ("PHOTOS") yang kira-kira tidak akan mempunyai dampak negatif di kemudian hari.

7. Download any spyware program (cari yang gratis saja) dan lakukan sweeping secara rutin.

Rabu, 03 Juni 2009

*MAMPUKAH KITA MENCINTAI ISTRI KITA TANPA SYARAT*

- sebuah perenungan

Buat para suami baca ya..... istri & calon istri juga boleh..

Dilihat dari usianya beliau sudah tidak muda lagi, usia yg sudah senja bahkan sudah mendekati malam, Pak Suyatno 58 tahun kesehariannya diisi dengan merawat istrinya yang sakit istrinya juga sudah tua. Mereka menikah sudah lebih 32 tahun. Mereka dikarunia 4 orang anak disinilah awal cobaan menerpa, setelah istrinya melahirkan anak ke empat tiba2 kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan itu terjadi selama 2 tahun, menginjak tahun ke tiga seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi.

Setiap hari pak suyatno memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi dan mengangkat istrinya keatas tempat tidur. Sebelum berangkat kerja dia letakkan istrinya didepan TV supaya istrinya tidak merasa kesepian.

Walau istrinya tidak dapat bicara tapi dia selalu melihat istrinya tersenyum, untunglah tempat usaha pak suyatno tidak begitu jauh dari rumahnya sehingga siang hari dia pulang untuk menyuapi istrinya makan siang. Sorenya dia pulang memandikan istrinya, mengganti pakaian dan selepas maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa2 saja yg dia alami seharian.

Walaupun istrinya hanya bisa memandang tapi tidak bisa menanggapi, Pak Suyatno sudah cukup senang bahkan dia selalu menggoda istrinya setiap berangkat tidur.

Rutinitas ini dilakukan Pak Suyatno lebih kurang 25 tahun, dengan sabar dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke 4 buah hati mereka, sekarang anak2 mereka sudah dewasa tinggal si bungsu yg masih kuliah.

Pada suatu hari...
ke empat anak suyatno berkumpul dirumah orang tua mereka sambil menjenguk ibunya. Karena setelah anak mereka menikah sudah tinggal dengan keluarga masing2 dan Pak Suyatno memutuskan ibu mereka dia yg merawat, yang dia inginkan hanya satu semua anaknya berhasil.

Dengan kalimat yg cukup hati2 anak yg sulung berkata "Pak kami ingin sekali merawat ibu
semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak....... bahkan bapak tidak ijinkan kami menjaga ibu" ..

Dengan air mata berlinang anak itu melanjutkan kata2nya
"sudah yg keempat kalinya kami mengijinkan bapak menikah lagi, kami rasa ibupun akan mengijinkannya, kapan bapak menikmati masa tua bapak, dengan berkorban seperti ini kami sudah tidak tega melihat bapak, kami janji kami akan merawat ibu sebaik-baik secara bergantian".

Pak Suyatno menjawab hal yg sama sekali tidak diduga anak2nya.
"Anak2ku ......... Jikalau perkawinan & hidup didunia ini hanya untuk nafsu, mungkin bapak akan menikah..... tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian disampingku itu sudah lebih dari cukup, dia telah melahirkan kalian.. sejenak kerongkongannya tersekat,... kalian yg selalu kurindukan hadir didunia ini dengan penuh cinta yg tidak satupun dapat menghargai dengan apapun. Coba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaanya seperti Ini??

Kalian menginginkan bapak bahagia, apakah bathin bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu
dengan keadaanya sekarang, kalian menginginkan bapak yg masih diberi Tuhan kesehatan dirawat oleh orang lain, bagaimana dengan ibumu yg masih sakit."

Sejenak meledaklah tangis anak2 pak suyatno merekapun melihat butiran2 kecil jatuh dipelupuk mata ibu Suyatno.. dengan pilu ditatapnya mata suami yg sangat dicintainya itu..

Sampailah akhirnya Pak Suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta untuk menjadi nara sumber dan merekapun mengajukan pertanyaan kepada Suyatno

kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat Istrinya yg sudah tidak bisa apa2..
disaat itulah meledak tangis beliau dengan tamu yg hadir di studio kebanyakan kaum perempuanpun tidak sanggup menahan haru disitulah Pak Suyatno bercerita.

"Jika manusia didunia ini mengagungkan sebuah cinta dalam perkawinannya, tetapi tidak mau memberi (memberi waktu, tenaga, pikiran, perhatian) adalah kesia-siaan. Saya memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya, dan sewaktu dia sehat diapun dengan sabar merawat saya, mencintai saya dengan hati dan bathinnya bukan dengan mata, dan dia memberi saya 4 orang anak yg lucu2..

Sekarang dia sakit karena berkorban untuk cinta kita bersama...
dan itu merupakan ujian bagi saya,
apakah saya dapat memegang komitmen untuk mencintainya apa adanya.
Sehatpun belum tentu saya mencari penggantinya apalagi dia sakit,,,"



CINTA ITU BUKAN CUMA NAFSU..TAPI JUGA KOMITMEN..
BUKAN MEMINTA..TAPI MEMBERI..TANPA SYARAT APAPUN.TANPA MEMINTA BALASAN..

..HMMM..ADA NGGA YAA

Senin, 01 Juni 2009

Kisah Hamba yang Terakhir Masuk Surga

Bahwa Sahabat bertanya kepada Rasulullah saw: Wahai Rasulullah, apakah kami dapat melihat Tuhan kami pada hari kiamat?

Rasulullah saw. bersabda: Apakah kalian terhalang melihat bulan di malam purnama?

Para sahabat menjawab: Tidak, wahai Rasulullah.

Rasulullah saw. bersabda: Apakah kalian terhalang melihat matahari yang tidak tertutup awan?

Mereka menjawab: Tidak, wahai Rasulullah.

Rasulullah saw. bersabda: Seperti itulah kalian akan melihat Allah. Barang siapa yang menyembah sesuatu, maka ia mengikuti sembahannya itu. Orang yang menyembah matahari mengikuti matahari, orang yang menyembah bulan mengikuti bulan, orang yang menyembah berhala mengikuti berhala.

Tinggallah umat ini, termasuk di antaranya yang munafik. Kemudian Allah datang kepada mereka dalam bentuk selain bentuk-Nya yang mereka kenal, seraya berfirman: Akulah Tuhan kalian.

Mereka (umat ini) berkata: Kami berlindung kepada Allah darimu. Ini adalah tempat kami, sampai Tuhan kami datang kepada kami. Apabila Tuhan datang, kami tentu mengenal-Nya.

Lalu Allah Taala datang kepada mereka dalam bentuk-Nya yang telah mereka kenal. Allah berfirman: Akulah Tuhan kalian.

Mereka pun berkata: Engkau Tuhan kami.

Mereka mengikuti-Nya. Dan Allah membentangkan jembatan di atas neraka Jahanam.

Aku (Rasulullah saw.) dan umatkulah yang pertama kali melintas. Pada saat itu, yang berbicara hanyalah para rasul. Doa para rasul saat itu adalah: Ya Allah, selamatkanlah, selamatkanlah.

Di dalam neraka Jahanam terdapat besi berkait seperti duri Sakdan (nama tumbuhan yang berduri besar di setiap sisinya).

Pernahkah kalian melihat Sakdan? Para sahabat menjawab: Ya, wahai Rasulullah.

Rasulullah saw. melanjutkan: Besi berkait itu seperti duri Sakdan, tetapi hanya Allah yang tahu seberapa besarnya. Besi berkait itu merenggut manusia dengan amal-amal mereka. Di antara mereka ada orang yang beriman, maka tetaplah amalnya. Dan di antara mereka ada yang dapat melintas, hingga selamat.

Setelah Allah selesai memberikan keputusan untuk para hamba dan dengan rahmat-Nya Dia ingin mengeluarkan orang-orang di antara ahli neraka yang Dia kehendaki, maka Dia memerintah para malaikat untuk mengeluarkan orang-orang yang tidak pernah menyekutukan Allah. Itulah orang-orang yang dikehendaki Allah untuk mendapatkan rahmat-Nya, yang mengucap: "Laa ilaaha illallah".

Para malaikat mengenali mereka di neraka dengan adanya bekas sujud. Api neraka memakan tubuh anak keturunan Adam, kecuali bekas sujud. Allah melarang neraka memakan bekas sujud. Mereka dikeluarkan dari neraka, dalam keadaan hangus. Lalu mereka disiram dengan air kehidupan, sehingga mereka menjadi tumbuh seperti biji-bijian tumbuh dalam kandungan banjir (lumpur).

Kemudian selesailah Allah Taala memberi keputusan di antara para hamba. Tinggal seorang lelaki yang menghadapkan wajahnya ke neraka. Dia adalah ahli surga yang terakhir masuk. Dia berkata: Ya Tuhanku, palingkanlah wajahku dari neraka, anginnya benar-benar menamparku dan nyala apinya membakarku. Dia terus memohon apa yang dibolehkan kepada Allah.

Kemudian Allah Taala berfirman: Mungkin, jika Aku mengabulkan permintaanmu, engkau akan meminta yang lain.

Orang itu menjawab: Aku tidak akan minta yang lain kepada-Mu.

Maka ia pun berjanji kepada Allah. Lalu Allah memalingkan wajahnya dari neraka. Ketika ia telah menghadap dan melihat surga, ia pun diam tertegun, kemudian berkata: Ya Tuhanku, majukanlah aku ke pintu surga.

Allah berkata: Bukankah engkau telah berjanji untuk tidak meminta kepada-Ku selain apa yang sudah Kuberikan, celaka engkau, hai anak-cucu Adam, ternyata engkau tidak menepati janji.

Orang itu berkata: Ya Tuhanku! Dia memohon terus kepada Allah, hingga Allah berfirman kepadanya: Mungkin jika Aku memberimu apa yang engkau pinta, engkau akan meminta yang lain lagi.

Orang itu berkata: Tidak, demi Keagungan-Mu. Dan ia berjanji lagi kepada Tuhannya. Lalu Allah mendekatkannya ke pintu surga. Setelah ia berdiri di ambang pintu surga, ternyata pintu surga terbuka lebar baginya, sehingga ia dapat melihat dengan jelas keindahan dan kesenangan yang ada di dalamnya.

Dia pun diam tertegun. Kemudian berkata: Ya Tuhanku, masukkanlah aku ke dalam surga.

Allah Taala berfirman kepadanya: Bukankah engkau telah berjanji tidak akan meminta selain apa yang telah Aku berikan? Celaka engkau, hai anak cucu Adam, betapa engkau tidak dapat menepati janji!

Orang itu berkata: Ya Tuhanku, aku tidak ingin menjadi makhluk-Mu yang paling malang. Dia terus memohon kepada Allah, sehingga membuat Allah Taala tertawa (ridha).

Ketika Allah Taala tertawa Dia berfirman: Masuklah engkau ke surga. Setelah orang itu masuk surga, Allah berfirman kepadanya: Inginkanlah sesuatu! Orang itu meminta kepada Tuhannya, sampai Allah mengingatkannya tentang ini dan itu. Ketika telah habis keinginan-keinginannya, Allah Taala berfirman: Itu semua untukmu, begitu pula yang semisalnya

(HR Muslim)

MENDENGAR dan BUKAN HANYA DIDENGAR

”Mendengar” adalah perkara yang sangat gampang bagi orang normal, segampang memejamkan mata dan membukanya kembali. Hanya butuh telinga dan bunyi, maka apa yang disebut mendengar sudah dilakukan.

Mengapa perlu membahas tentang ”mendengar” ?

Kemampuan ”mendengar” adalah modal dasar bagi terjalinya relasi yang baik dengan siapapun kita berkomunikasi dan berelasi. Bila komunikasi, (yang termasuk didalamnya adalah mendengar) bisa terjadi dengan efektif maka dalam relasi tersebut akan terasa kenyamanan dalam hubungan-hubungan tersebut, baik di dalam keluarga, tempat kerja maupun pergaulan dimanapun kita berada.

Mari kita simak paparan selanjutnya!

Mendengar secara biologis adalah proses bergetarnya gendang telinga dan mengantarkan stimulus ke otak. Dalam satu detik terpapar ribuan stimulus dan informasi yang masuk melalui indera pendengaran. Dalam detik itu juga, kita bisa menentukan informasi mana yang kita pilih untuk didengarkan. Itulah penyaringan tidak sadar yang dilakukan diri kita atas perintah otak. Tak terbayangkan bahwa semua informasi itu masuk dan diproses di otak secara optimal. Jika itu yang terjadi, dalam hitungan menit otak kita akan kelebihan beban pemrosesan. Sehingga kita melupakan apa yang dikomunikasikan oleh lawan bicara kita.

Oleh proses penyaringan itu, hal-hal yang tidak perlu kita dengarkan kita abaikan begitu saja. Kita memilih dari sekian banyak informasi itu mana yang INGIN kita dengar mana yang tidak. Proses penyaringan juga bersifat sadar, dengan mengikutsertakan keinginan kita untuk mendengar apa yang ingin didengarkan. Apa yang menurut kita penting untuk didengar maka itulah yang didengar dan diproses, sementara yang lain diabaikan. Seandainya pun diproses maka pemrosesan itu hanyalah pemrosesan pada tingkat terendah di otak.

Apakah selesai sampai disitu ? Apa yang terjadi? Hal yang sulit dari mendengar adalah, ketika proses selanjutnya hanya berhenti pada mendengar belaka. Orang bisa saja mengerti apa yang didengar walaupun belum tentu dapat memahaminya. Paham, memang membutuhkan kerja yang lebih lagi dari seorang manusia. Selain melibatkan otak, juga melibatkan aspek kepribadian. Seseorang ketika telah melewati proses pemahaman, belum tentu juga mampu beresponse yang mengandung sikap empati terhadap apa yang telah dipahaminya (dari mendengar). Proses mendengar dan didengar hakekatnya merupakan proses komunikasi yang memerlukan keikutsertaan faktor rasional dan faktor rasa. Pada faktor rasa maka empati merupakan syarat terjadinya komunikasi yang bermakna.

Empati membutuhkan kepekaan dan kecerdasan emosi untuk berada di pihak lain tanpa tercebur ke dalamnya. Dan yang berempati belum tentu juga mampu untuk melakukan aksi dan tindakan. Aksi dan tindakan membutuhkan kemampuan yang lain yang lebih dari sekedar empati.

Tetapi YANG PALING SULIT dari proses mendengar adalah : “mendengar dan bukan hanya didengar”. Setiap orang normal pasti bisa mendengar. Tapi mendengar menjadi sulit ketika seseorang hanya mau didengar dan tidak mau mendengar. Didengar oleh orang lain memang enak dan bagi sebagian orang penting. Mendengarkan suara orang lain menjadi masalah yang sulit ketika kita tidak membuka ruang dalam diri kita untuk memberikan orang lain menyampaikan apa yang dipikirkannya.

Masalah “mendengar dan didengar” bukanlah soal telinga saja. Dia ada disini, di ”diri ini” : Apakah “ruang” itu telah terbuka untuk mendengar daripada hanya didengar ? Sulit memang.
Mendengar selain memerlukan telinga, dia butuh otak, butuh hati, butuh emosi, butuh empati, butuh aksi, dan juga butuh “ruang lain” dalam diri. Sesuatu yang kelihatannya sederhana bisa saja berujung kerumitan dan kesulitan.

Mari Mendengar !!!

Kita cenderung melesat begitu saja seperti superman dan mengatasi semua masalah orang bahkan sebelum kita memahami apa masalahnya. Juga apa yang telah kita lakukan selama ini sering memainkan peran sebagai seorang hakim ataupun juri dengan melakukan penilaian-penilaian pada diri orang lain. Padahal kebutuhan paling dalam dari hati manusia adalah dipahami.

Memahami adalah melihat dunia orang lain seperti mereka melihatnya atau seperti yang telah dikondisikan terhadap mereka. Begitu mereka merasa dipahami, mereka akan menceritakan lebih dari yang mungkin ingin kita dengar. Belajar berusaha memahami dahulu baru kemudian dipahami akan membuka pintu air menuju kehidupan berhubungan dengan orang lain dari hati ke hati. Menemukan sebuah rahasia yang sangat sederhana “hanya dengan hati seseorang dapat melihat dengan benar, apa yang esensial tidak dapat dilihat hanya oleh mata saja”. Seseorang tak mungkin mengungkapkan isi hatinya, kecuali merasakan kasih serta pengertian yang tulus. Semua orang ingin dihormati dan dihargai apa adanya…. Sebagai individu yang unik

Bila kita bisa melakukan hal seperti ini akan mendidik kita menjadi orang yang lebih rendah hati, bisa menghormati/menghargai orang lain. Memahami adalah bagian dari Mendengar Empatik masuk dalam pikiran dan hati orang lain, yaitu mencoba melihat dunia melalui mata orang lain. Kita mencari makna dibalik kata-kata yang sedang diungkapkan oleh orang lain

Apa yang peru dilakukan!!

Mulai dari diri sendiri. Hal ini sering terlupakan, yang sering dilakukan adalah, mendapatkan apa yang kita inginkan. Sebelum kita bisa menyelami perasaan orang lain, terlebih dulu kita harus mengenyampingkan perasaan kita sendiri..
Dengan berbicara kita hanya dapat mengeluarkan 150 hingga 250 kata-kata permenit, sementara jika kita mendengar dengan hati, pikiran kita akan bekerja tiga kali lipat. Mencoba mengerti melalui apa yang dikatakan orang lain. Kita boleh tidak setuju, tetapi sebelum tidak setuju, coba cari tau apa sebenarnya yang dimaksudkan.. Mendengar itu pada dasarnya memberi (giving), buah yang kita tanam pada orang lain. Satu saat kita akan menerima buah yang kita tanam tersebut.

Kesediaan untuk mendengar potensial menyelamatkan jiwa. Mungkin memang kita tak pernah benar- benar mengerti tentang apa yang ia rasakan. Tentang apa yang ia inginkan. Tetapi seringkali mendengarkan dan berada disisinya sudah cukup. Membuat orang urung untuk mengakhiri hidupnya sendiri.

Pertanyaannya dasarnya adalah bersediakah kita??? Untuk mendengarkan orang lain ketika sedang bicara, apalagi keadaan orangtersebut sedang tidak nyaman. Bersediakan kita untuk mendengarkan orang lain dengan niat yang tulus, peduli serta menggunakan mata, telinga dan hati ?

Semoga Manfaat